Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2018

Tidak Akan Ada yang Seperti Aku

Nanti juga kamu akan tahu. Bahwasannya tidak ada yang seperti aku. Tidak ada yang mampu memperjuangkanmu sekeras aku. Tidak ada yang jauh lebih sabar dari aku. Pada saatnya, kamu hanya mampu menyesalinya. Karena waktuku untuk menunggumu telah habis. Karena aku telah lebih dulu sadar akan betapa dalamnya kamu menyia-nyiakanku. Jauh setelah itu, kita hanya perlu menjalani hidup kita masing-masing tanpa bising. Kamu dengan seluruh sesal yang datang terlambat. Dan aku dengan keputusan menyerah yang tepat. Galaksi Bimasakti 24 Agustus 2018

Pada Hujan yang Jatuh ke Bumi

Pada hujan pertama tahun ini. Pada hujan pertama yang jatuh ke bumi. Pada saat itulah, perasaanmu padaku ikut luruh seketika. Jangan memintaku untuk tetap tinggal. Jika pada akhirnya, justru kamu yang meninggalkanku. Pada kenyataannya, kita punya jalan masing-masing untuk bahagia. Tetaplah pada jalanmu. Meski itu artinya kamu harus kehilanganku. Perempuan yang dengan sangat mencintaimu. Perempuan yang pernah mati-matian memperjuangkan bahagiamu. Namun justru kamu patahkan dengan sendu. Galaksi Bimasakti 18 Agustus 2018

Bagaimana Aku Tanpamu Bukan Apa-apa

"Tidak perlu lagi mecariku. Tidak perlu lagi menengok untuk menatapku. Karena aku telah terukir manis sebagai masalalu." Ketika kamu memilihku untuk menjadi salah satu hal terpenting di hidupmu. Menjadikan aku sebagai salah satu hal yang tidak terlewatkan dari perjuanganmu.  Kamu harus tahu. Kala itu, kamu telah berhasil mengajariku bagaimana mencintai tanpa alasan. Bagaimana bahagia yang sejatinya hanya sederhana. Bagaimana aku tanpamu bukan apa-apa. Dan aku sampai pada puncak itu, "Bagaimana aku tanpamu bukan apa-apa." Jika memang ini akhirnya, berhentilah mengajariku hal-hal menyenangkan. Membuaiku dengan luapan harapan. Berhentilah, karena kamu menyakitiku tak terelakkan. Sekarang, ajari aku melepaskan dengan penuh keikhlasan. Ajari aku memaafkan dengan penuh ketulusan. Ajari aku melupakan tanpa embel kebencian. Ajari aku merelakanmu tanpa berharap kembalimu. Simpan aku baik-baik dalam sudut kotak kenangan. Akan kuletakkan kamu di tempat yang s

Setelah Tidak Lagi Denganmu

"Kalau emang jodoh nggak bakal kemana." Itulah satu dari sekian kalimat penenang yang memenuhi rongga pendengaranku-setelah aku tidak lagi denganmu. Bagian ini tidak dapat dikatakan "Berpisah baik-baik." Pasalnya salah satu dari kita telah lelah berjuang. Kamu telah sampai pada titik dimana kamu merasa enggan aku perjuangkan-lagi. Ini menyakitkan. Pertemuan ini, aku tidak menyesali itu pernah terjadi. Aku cukup menyesalkan perasaan yang turut membuncah karenanya. Aku cukup menyesalkan kisah yang seharusnya manis, lebur tanpa sisa. Tanpa sempat aku mengais keping perasaanmu padaku. Kini, yang tersisa hanya angan dan harap. Hanya aku yang kepayahan meyakinkan hati bahwa semuanya akan baik-baik saja. Hanya sorot senduku yang mengantar pergi punggung indah itu. Aku teringat perihal pepatah lama, "Lepaskan, maka ia akan tahu jalan pulang." Tidak ada yang sia-sia jika Tuhan yang mempertemukan. Entah untuk belajar atau mengajarkan. Entah untuk ses

Tertawalah Karena Aku Salah Satu Alasan

"Tertawalah karena aku salah satu alasan" Untuk perempuan yang dalam pelukan malam ia terjaga. Menangislah jika itu mampu menenangkan. Tidak apa, bahuku bisa saja jadi sandaran. Atau bahkan pelukku lebih terasa nyaman. Tersenyumlah karena akan ada banyak hal baru kemudian. Tertawalah karena aku salah satu alasan. Jika, katamu kehilangan adalah salah satu hal paling menakutkan karena memiliki. Maka, penulis Hujan Bulan Juni lebih luwes menjabarkannya. Bahwa yang fana adalah waktu, kita abadi. Kamu harus tahu, makan adalah hal yang lumrah karena kita lapar. Punbegitu, kematian adalah hal yang lumrah karena kita hidup. Jangan terlalu mencemaskan, aku bahkan lebih dulu merasakan kehilangan. Tuhan memanggil karena Ia menyayangi. Kamu hanya perlu meyakini, bahwa nanti akan ada satu masa dimana kalian akan kebali dipersatukan-Jauh di kehidupan yang lain. Galaksi Bimasakti, 13 Juli 2018